Mengupas tempoe deoloe, muslim, bisnis, sistem dan strategi

Manusia Yang Serakah Terhadap Dunia Akan Mengalami Siksaan Dunia Dan Akhirat

Manusia Yang Serakah Terhadap Dunia Akan Mengalami Siksaan Dunia Dan Akhirat

Ditulis oleh : Abu ‘Iyyadh Sa’id bin Muhammad Al-Limboriy Al-Indonesiy

-semoga Allah menjaganya dan menjaga kedua orang tuanya-

MUQODDIMAH

بسم الله الرحمن الرحيم

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا من يهده الله، فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده روسوله.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾[آل عمران:102] .
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾[النساء:1] .
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾ [الأحزاب: 70-71].
أما بعد:
فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثه بدعة، وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.

Saya menulis buku ini sebagai suatu ringkasan walaupun mungkin terdapat dalil yang sedikit, Insya Allah bisa memberikan faedah kepada para pembaca, dan isi buku ini berkaitan dengan azab Allah dan bagaimana Allah memberikan azab kepada orang-orang menentang perintah-Nya.

Di zaman sekarang ini sangat banyak orang-orang yang lalai, tidak mengetahui lagi agama yang haq, sehingga terlalaikan pandangan mata dan isi hatinya, dan terlupakan akan nikmat yang hakiki yang tidak akan pernah pudar [ya’ni akhirat].

Mereka menganggap bahwa kehidupan dunia adalah kenikmatan segala-galanya, padahal semua itu hanyalah tipuan syaithon untuk memalingkan manusia dari mengingat Allah.

BAB 1

HAKEKAT KEHIDUPAN DUNIA

Ketahuilah bahwa kemegahan dunia tidaklah seberapa di bandingkan dengan kemegahan kehidupan akhirat (ya’ni Jannah).

Dan dunia dipermisalkan bagaikan pohon yang tumbuh di permukaan tanah yang gersang yang tidak bisa menelan air dan memberi manfaat kepada pohonnya, tidak bisa menghasilkan buah dan daun-dauannyapun kering, manusia tidak bisa berteduh di bawahnya, jika berteduh ia akan mengalami sesuatu yang tidak enak karena tidak bisa berlindung dari terik matahari.

Sudah banyak kita saksikan di depan mata kita bahwa banyak dari orang-orang kaya raya tidak bisa mendapatkan hasil apa-apa untuk menjalin hubungan kekerabatan, kekeluargaan, masyarakat dan umat, bahkan kekayaan yang dimilikinya hanyalah menjadi perselisihan dan permusuhan, dengan sebabnya terjadi persengketaan dan pertumpahan darah di sisi mereka di sebabkan karena harta duniawi.

Sungguh alangkah ruginya orang-orang yang bertopeng Islam namun hakekat kehidupan yang ia miliki bagaikan orang-orang kafir, mengejar dunia tanpa menghiraukan agama yang haq (benar), hingga tidak ada yang ia dapati melainkan siksaan dan penderitaan dunia dan akhiratnya.

Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tempat tujuan kehidupannya maka ia akan mendapatkan ancaman [siksaan] terhadap apa yang ia telah usahakan pada dunia tersebut, Allah berkata:

(مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ * أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ) [سورة هود :15-16]

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. [Hud: 15-16].

Allah berfirman:

(اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ) [سورة الحديد : 20]

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan diantara kalia serta berbangga-banggaan terhadap banyak harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya menganggungkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kalian melihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhoan-Nya. Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu”. [Al-Hadid: 20].

Barangsiapa yang mengerjakan amalan sholih maka itu untuk dirinya dan kebahagian untuknya di akhirat, Allah berfirman:

(مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ) [سورة النحل : 97]

“Barangsiapa yang mengerjakan amalan sholih, baik dia laki-laki maupun dia perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. [An-Nahl: 97].

Dan barangsiapa yang bermalas-malasan dalam beramal sholih maka kerugian baginya dan berhak baginya mendapatkan azab sesuai apa yang ia tinggalkan, Allah berfirman:

(وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ * قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا * قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ * وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ ۚ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَىٰ) [سورة طه: 124-127]

“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”, ia berkata: ”Wahai Robbku, mengapa Engkau membangkitkanku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?”, Allah mengatakan: Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu [pula] pada hari ini kamupun dilupakan”. Dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang melampaui batas dan tidak beriman kepada ayat-ayat Robbnya, dan sesungguhnya azab akhirat itu lebih berat dan lebih kekal”. [Thaha: 124-127 ].
BAB 2
AKIBAT DARI MEMBANGGAKAN DIRI TERHADAP APA YANG DIMILIKI DAN BAHAYA MELALAIKAN KEWAJIBAN SERTA MENINGGALKAN AMAL SHOLIH

Seseorang yang dia membanggakan diri terhadap apa yang dia miliki berupa anak-anak dan harta, dan dia lupa kewajiban apa yang Robbnya telah wajibkan untuknya dari beramal sholih, maka Allah akan mengazabnya melalui anak-anaknya dan harta bendanya. Allah berfirman:

(فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ) [سورة التوبة : 55]

“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu, sesungguhnya Allah menghendaki dengan [memberi] harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”. [At-Taubah :55]. Ayat ini telah di tafsirkan oleh shahabat yang faqih, ahli tafsir ‘Abdullah bin ‘Abbas Rodiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: “Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu dalam kehidupan dunia, sesungguhnya Allah bermaksud dengan harta dan anak-anaknya itu untuk mengazab mereka denganya di akhirat”. (At-Taubah: 55)

Allah berfirman:

(وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَٰلِكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ) [سورة الطور : 47]

“Dan sesungguhnya untuk orang-orang zholim ada azab selain itu, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”. [At-Thur: 47].

Allah berfirman:

(إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ) [سورة طه : 74]

“Sesungguhya barangsiapa datang kepada Robbnya dalam keadaan berdosa, maka baginya nereka Jahannam, ia tidak mati di dalamnya dan tidak [pula] hidup”. [Thaha: 74].

Para ulama menafsirkan makna ayat ini : {maksud tidak mati}  yaitu tidak ada tempat istirahat baginya dan ia akan mendapatkan azab terus menerus.

Dan perkataan-Nya: { tidak pula hidup}  yaitu tidaklah ia mendapatkan ketenangan di dalam [nereka] dan kehidupannya di jadikan sebagai azab.
Allah berfirman:

(إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا) [سورة النساء : 56]

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab, sesungguhnya Allah adalah Al-‘Aziz (Maha Perkasa) lagi Al-Hakim (Maha Bijaksana). [An-Nisa’: 56].

Allah berfirman:

(وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ * وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ) [سورة فاطر : 36-37]

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam, mereka tidak dibinasakan sehingga mereke mati dan tidak [pula] diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Wahai Robb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amalan yang sholih berlainan dengan yang telah kami kerjakan. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan [apakah tidak] datang kepadamu pemberi peringatan?, maka rasakanlah [azab Kami] dan tidak ada bagi orang-orang yang zholim seorang penolongpun”. [Fathir: 36-37].
Allah berfirman:

(وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ * مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ * يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ) [سورة إبراهيم : 15-17].

“Dan mereka memohon kemenangan [atas musuh-musuh mereka] dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, dan di hadapannya ada jahannam dan dia akan di beri minuman dengan air nanah, di minumnya dengan air nanah itu dan hampir ia tidak bisa menelannya dan datanglah [bahaya] maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapnnya masih ada azab yang berat”. [Ibrohim: 15-17].

Allah berfirman:

(وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ) [سورة الزخرف : 77]

“Mereka berseru: “Wahai Malik [malaikat penjaga neraka], biarlah Robbmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Sesungguhnya kalian akan tetap tinggal [di neraka ini]”. [Az-Zuhruf: 77].

Para penghuni neraka menyeru, mereka meminta air dan makanan kepada penghuni Jannah (Surga) karena haus dan lapar yang sangat, penghuni Jannah menjawab pertanyaan: [mereka yang berada dalam neraka] bahwa Allah haromkan bagi keduanya atas orang-orang kafir. Allah berfirman:

(وَنَادَىٰ أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ ۚ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ * الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَٰذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ) [سورة اﻷعراف : 50-51]

“Dan penghuni neraka menyeru penghuni Jannah: “Berikanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang yang telah direzkikan Allah kepada anda sekalian”. Mereka [penghuni surga] menjawab: “Sesungguhnya Allah telah haromkan keduanya itu atas orang-orang kafir, [yaitu] orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sendagurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”. [Al-A’rof: 50-51].

Itulah balasan bagi orang-orang yang memiliki akal, namun mereka menjadikan akal mereka hanya untuk bersenang-senag di dunia, bagaimana mungkin anda sekalian akan bisa bersenang-senang sementara umur anda sekalian hanyalah sebentar saja dan kalian mempergunakan kehidupan kalian hanyalah berfoya-foya, tidak mengetahui tujuan arah kehidupan dimana ditempatkan.

Orang-orang yang merasa dirinya telah cukup dengan apa yang ia usahakan di dunia ini berupa harta, mereka tidak lagi melaksanakan ketaatan kepada Allah, lupa akan nikmat Allah, dengan sebab itu Allah azab mereka, Allah berfirman:

(أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ * جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا ۖ وَبِئْسَ الْقَرَارُ) [سورة إبراهيم : 28-29]

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?, yaitu neraka Jahannam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk kediaman”. [Ibrohim: 28-29].

Sungguh alangkah buruknya orang-orang yang bervirus terhadap dunia kerakusan dan ke hijauan matanya selalu mengejar apa yang syahwatnya inginkan.

Anda sekalian tidak akan pernah bisa dalam mencapai atau memungut harta dunia ini semuanya, orang-orang yang telah mendahului anda sekalian sudah sangat banyak mereka mencoba untuk memungut harta dan kekayaan duniawi seperti Fir’aun, Qorun, dan yang semisal dari mereka, namun Allah tenggelamkan mereka (Qorun dan orang-orang yang bersamanya) ke dalam tanah sebagai pelajaran bagi orang yang setelahnya. Dan bahkan setelah maut menjemput mereka, mereka menyesal terhadap perbuatan mereka disebabkan kengerian siksaan yang dialaminya.

Wahai para pencari dunia, ingatlah akan nikmat Allah, yang Dia telah limpahkan kepada anda sekalian, sebelum datang kepada anda sekalian kematian yang dimana tidak ada lagi hubungan kekerabatan, Allah berfirman:

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ) [سورة البقرة : 254]

“Hai orang-orang yang beriman, infaqkanlah [di jalan Allah] sebagian dari rezqi yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang suatu hari, yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zholim”. [Al-Baqoroh: 254].

Allah berfirman:

(يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ) [سورة لقمان : 33]

“Wahai manusia, bertaqwalah kepada Robb kalian dan takutlah kalian terhadap suatu hari [pada hari itu] seorang bapak tidak bisa menolong anaknya dan seorang anak tidak [pula] biasa menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah itu benar dan janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian dan jangan pula syaithon memperdayakan kalian dalam mengingat Allah”. [Luqman :33].
BAB 3
WASPADA DARI SETIAP YANG MENGANTARKAN KEPADA PENYIMPANGAN

Wahai manusia, telah merajalela kebohongan dan kedustaan di muka bumi ini, dan telah rusak akhlak dan moral manusia [kecuali bagi orang yang di rahmati Allah], tidak lain ini karena adanya interaksi antara muslim dan kuffar mereka menjadikan teman sebagai hubungan ke duniawian sehingga tidak mengetahui lagi ‘amar ma’ruf nahi mungkar (memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran) dan mereka berloyalitas dengannya, padahal Allah sudah memperingatkan kepada kaum muslimin agar jangan menjadikan mereka sebagai teman dan penolong karena yang demikian itu akan mendatangkan kemurkaan Allah. Allah berfirman:

(إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا * مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَٰلِكَ لَا إِلَىٰ هَٰؤُلَاءِ وَلَا إِلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا * يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا * إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا) [سورة النساء: 142-145]

“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka memaksud riya [dengan sholat] di hadapan manusia. Dan tidaklah menyebut Allah kecuali sedikit sekali mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian [iman atau kafir]: tidak masuk kepada golongan ini [orang-orang beriman] dan tidak [pula] kepada golongan itu [orang-orang kafir]. barangsiapa yang di sesatkan Allah, maka kamu tidak sekali-kali tidak akan mendapat jalan [untuk memberi petunjuk] baginya. Wahai orang-orang yang, beriman janganlah kalian mengambil orang-orang kafir menjadi wali [teman] dengan meninggalkan orang-orang mukmin, inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah [untuk menyiksa kalian]? sesungguhnya orang-orang munafiq itu di tempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kamu tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka”. [An-Nisa’ : 142-145].

Allah berfirman:

(وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَىٰ وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ * وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ * وَلِتَصْغَىٰ إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ) [سورة اﻷنعام: 111-113]

“Dalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan [pula] segala sesuatu ke hadapan mereka niscaya tidak [juga] akan beriman, kecuali Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Dan demikian Kami telah jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaithan-syaithan [dari jenis] manusia dan [dari jenis] jin, sebagian mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu [manusia]. Jika Robbmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan juga agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka [syaithan] kerjakan”. (Al-An’am:  111-113).

Allah berfirman:

(قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ ۗ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ) [سورة اﻷنعام : 135]

“Katakanlah: “Wahai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuan kalian, sesungguhnya akupun berbuat [pula], kelak kalian akan mengetahui, siapakah [di antara kita] yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zholim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan”. [Al-An’am: 135].


share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Yandex, Published at 10:44 AM and have 0 komentar

No comments:

Post a Comment